Minggu, 08 Mei 2011

Warga Sukolilo Beramai-Ramai Memanfaatkan Hasil Alam Di Tepi Pantai Utara

Melakukan Kesibukan Di Waktu Senggang
Warga Sukolilo Beramai-Ramai Memanfaatkan Hasil Alam Di Tepi Pantai Utara
TUBAN - Kesibukan sehari-hari warga desa sukolilo kec. Tuban kab.Tuban disepanjang garis pantai utara dalam menikmati kehidupan. Dengan berbagai latar belakang mereka beramai-ramai dalam satu suasana matahari terbenam yang mengundang malam, untuk mencari tambahan nafkah keluarga dengan mencari rumput laut di sepanjang garis pantai serta mencari kerang yang menempel pada terumbu karang.
Sore itu tidak hanya orang-orang dewasa tetapi pula ikut di jejali anak-anak yang membantu orang tua mencari kerang ataupun rumput laut, sekaligus sebagai tempat permainan yang paling nyaman bagi mereka selain rumahnya yang saling menghimpit-sempit. Setiap hari para warga mulai berdatangan tepat setelah adzhan Ashar seakan sudah terkomando, secara spontanitas mereka berdatangan untuk mencari nafkah tambahan. salah satunya Mbak Lin(38 th) warga setempat, tepatnya GG V. ibu tiga anak ini sebenarnya berprofesi sebagai pembuat kecamba, akan tetapi merelakakn waktu senggangny berjubal bersama warga lain untuk mencari tirem (sejenis kerang.) Mbak Lin memang baru tiga hari ini ikut serta mencari tirem bersama warga yang sudah bertahu-tahun melakukan itu. Tuturnya “saya berminat ketika melihat warga mencari tirem, makanya saya ikut. Biarpun sedikit menggangu aktifitas istirahat saya”. Bersama dua putranya mbak lin dua hari terakhir dapat memperoleh dua ember tirem yang diperolehnya hingga petang untuk sumber lauk pauk keluarga.
Lain halnya dengan pak. Gono (65th) warga sukolili gag III tersebut mencari rumput laut di sepanjang garis pantai guna di jual ke pasar setelah keringnya. Dalam sehari pak gono menghabiskan waktunya lima jam untuk mencari rumput laut, namun tidak banyak yang ia dapatkan dari hasil itu. “paling mentok saya Cuma dapat uang 15 ribu/hari itupun setelah dikeringkan” tuturnya. Selain itu ia juga harus menghidupi satu putra yang berjenjang setingkat menengah atas di Tuban, juga seorang istri yang terbaring di ranjang kerena sakit menahun, stroke. Lelaki sepuh ini pun harus mencari tambahan selain sebagai pencari rumput laut, sesekali ia juga dipanggil warga sebagai tukang pijit, itupun jika ada yang memanggilanya. Sebenarnya profesi pak. Gono adalah nelayan akan tetapi ia sudah terlalu tua untuk melakoni pekerjaan yang keras tersebut. Dari hasil itu memang dirasa jauh dari cukup, menutupi kebutuhan keluarga, akan tetapi ia tetap mensyukuri keadaanya itu.

Translate