Jumat, 15 April 2011

features and news

Operasi Yang Ditunggu-Tunggu selama Sembilan bulan lebih, Terlaksana Juga
Rochman-Rochim Dijadwalkan Operasi Selama 27 Jam
Semua pihak menunggu saat-saat operasi dengan was-was, terutama orang tua Rochman-Rochim, bayi kembar siam asal jombang, yang dijadwalkan pada sabtu, (9/4) pukul 05.00 wib. hingga minggu, (10/4) pagi hari.
Surabaya - Pagi itu suasana tegang, galau dan cemas-cemas harap dirasakan Kedua orang tua Rochman-Rochim. Mereka semalaman tak tidur setelah mendengar keputusan tim operasi Rochman-Rochim hari ini dilaksanakan. Bahkan terlihat mereka tak pernah sejengkalpun beranjak dari depan pintu kamar perawatan Rochman-Rochim. Bukan kedua orang tuanya saja berharap cemas, melainkan tim dokter, keluarga, sampai-sampai seisi rumah sakit Dr Soetomo merasakan hal yang sama. Tidak heran operasi yang dijadwalkan selama dua hari tersebut baru ketiga kalinya di lakukan, di seluruh dunia setelah Inggris dan Abudhabi, merupakan pekerjaan yang berat bagi tim bedah untuk melaksanakannya hingga dikerahkannya sebanyak 50 dokter dan 50 perawat sebagai tim operasi Rochman-Rochim.
Operasi bayi kembar siam yang lahir di jombang, 04 september 2008 lalu itu melalui banyak kendala sebelum upaya operasi direncanakan. Sebelumnya berbagai spekulasi yang ada, mulai dari dugaan jumlah kelamin Rochman-Rochim hanya satu dan penyatuan syaraf-syaraf tubuh. Juru bicara Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Soetomo, dr Agus Harianto SpA(K), mengakui tim dokter berupaya terhadap rekonstruksi alat kelamin dan anus serta pemberian alat kelamin bantu kepada bayi yang kurang dominan. Hal tersebut dilakukan karena diduga Rochman mengalami perkembangan kurang sempurna atau menempel di tubuh Rochim. Agus menambahkan, hasil pemeriksaan terakhir menunjukkan pembuluh darah arteri pada alat kelamin ternyata hanya satu. Masalahnya, pembuluh darah tersebut berada tepat di tengah bagian tubuh yang menempel. Jika kedua bayi dipisahkan dan pembuluh darah arterinya dipotong, alat kelamin yang hanya satu tidak bisa berfungsi. “Kami bingung juga karena ini menyangkut masa depan kedua bayi,” kata Agus.
Sebelumnya, tim dokter bingung memutuskan akan diberikan pada siapa satu-satunya alat kelamin yang ada. Seperti diberitakan sebelumnya, Rochman-Rochim terlahir dengan satu alat kelamin dan satu anus. Untuk masalah anus, tim dokter tidak menemukan kendala. Setelah dipisahkan nanti, kedua bayi bisa dibuatkan kolostomi di bagian perut sebagai saluran pembuangan kotoran.
Kendala sekarang ada pada alat kelamin. Hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan masing-masing bayi memiliki kandung kemih sendiri. Artinya, kedua bayi masih bisa dipisahkan. Dengan catatan satu-satunya alat kelamin diberikan ke salah satu bayi. Sementara bayi yang satu lagi bisa dibuatkan alat kelamin buatan.
Hanya saja, pembuluh darah arteri yang cuma satu membuat tim dokter dilematis. Jika pembuluh darah arteri dipotong saat operasi pemisahan dilakukan, alat kelamin yang ada tidak akan berfungsi. Masalah ini bisa diatasi melalui alat kelamin buatan yang nantinya tetap bisa memberi kepuasan kepada pasangan masing-masing. Namun keduanya tidak akan merasakan orgasme ketika berhubungan suami-istri. Agus mengatakan, kedua bayi sebenarnya masih bisa hidup meski tidak dipisahkan. Tapi kedua orangtua tetap minta Rochman-Rochim dipisahkan. “Karena itu kami harus memikirkan matang-matang semuanya, termasuk dari segi hukum untuk menghindari kemungkinan munculnya gugatan hukum di kemudian hari,” kata Agus. kedua bayi sebenarnya masih bisa hidup meski tidak dipisahkan. Tapi kedua orangtua tetap minta Rochman-Rochim dipisahkan. “Karena itu kami harus memikirkan matang-matang semuanya, termasuk dari segi hukum untuk menghindari kemungkinan munculnya gugatan hukum di kemudian hari,” kata Agus.
Rochman-Rochim merupakan kembar siam dempet pinggul ketiga yang ditangani RSUD dr Soetomo. Namun masalah yang dihadapi tim dokter pada dua kasus sebelumnya tidak sepelik sekarang. “Dua kembar siam dempet pinggul sebelumnya perempuan dan tidak ada masalah dalam pembuatan vagina,” kata Agus.(sh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate