![]() |
FOTO: www.jurnalhajiumroh.com |
TIME DOCUMENTARY— Perlakuan
berbeda ditunjukkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus Ketua Majelis
Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin saat memberikan dukungan Calon Presiden (Capres)
2014, Jokowi dengan Suryhadarma Ali. Seperti yang terlihat pada Kamis (20/3)
lalu saat Ketua
Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, meminta dukungan
terhadap Din Syamsuddin dalam pencaturan pemilu 2014.
Seperti dilansir dari merdeka.com, lazimnya tokoh
ulama Muhammadiyah, Din pun menanggapi positif kedatangan Suryadharma Ali ke
kantornya tersebut. Dalam kesempatan itu Din juga mengatakan akan mendukung dan
mendoakan PPP di pemilu mendatang. "Kita hanya bisa mendoakan, karena kita
hanya tentang dakwah bukan politik," ujarnya pasif.
Setelah Suryadharma Ali memohon kepada Din
agar turun gunung untuk mendukung partai bersimbol ka’bah itu, Din justru
melontarkan kalimat dengan lelucon. "Saya lihat di survei, saya sempat
masuk menjadi cawapres PPP,
alhamdulillah saya tersanjung. Semoga bisa terwujud," ucapnya lalu
tertawa.
Namun sikap Din, terlihat berbeda saat tokoh
Muhammadiyah itu bertemu dengan Capres dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi). Din tampak menyanjung Gubernur DKI
Jakarta tersebut. Sikap kepedulian Din, itu ditunjukkan dengan mengaku bahwa
jamaah Muhammadiyah banyak yang senang pada Jokowi. Seperti yang dikutip dari
tribunnews.com. "Jamaah Muhammadiyah itu banyak yang senang dengan pak
Jokowi," ujarnya se-usai bertemu Jokowi di kantor Pusat Dakwah PP
Muhammadiyah, Jakarta, Kamis lalu.
Din menjelaskan, Jokowi juga memiliki
kedekatan dengan warga Muhammadiyah. Kedekatan itu terjalin bukan ketika Jokowi
menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tetapi ketika Jokowi masih menjabat
sebagai Walikota Solo. "Pak Jokowi enggak banyak yang tahu, bahwa dia
sudah akrab dengan Muhammadiyah. Paling tidak acara Muhammadiyah yang saya
datangi, beliau ada sehingga saya sudah kenal lama juga," ucap Din.
Karena kedekatan itu, Din menceritakan
bahkan Ibunda Jokowi aktif di pengajian Muhammadiyah Solo. "Keluarganya,
ibu kandungnya, menurut Pak Jokowi, sering ikut pengajian Ahad pagi di
Muhammadiyah Solo. Istrinya (Iriana) bahkan membangun joglo di SD Alam
Muhammadiyah di Solo," kata Din.
Namun kepada kompas.com Din Syamsuddin membantah ada deal politik dalam pertemuannya dengan Jokowi pada Kamis lalu itu. Ia mengatakan, pertemuan tersebut merupakan sebuah silaturahim biasa. "Deal itu kalau dilakukan di tempat tersembunyi. Ini kan tempat pertemuannya terbuka dihadiri banyak orang," kata Din di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/3).
Namun kepada kompas.com Din Syamsuddin membantah ada deal politik dalam pertemuannya dengan Jokowi pada Kamis lalu itu. Ia mengatakan, pertemuan tersebut merupakan sebuah silaturahim biasa. "Deal itu kalau dilakukan di tempat tersembunyi. Ini kan tempat pertemuannya terbuka dihadiri banyak orang," kata Din di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/3).
Meski saat ini Jokowi
sudah resmi diusung oleh PDI-P sebagai bakal capres, menurut Din, dalam
pertemuan kemarin, kapasitas Jokowi ialah sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Belum ada
pembicaraan tegas dan jelas soal capres dan cawapres sebab belum waktunya. Pak
Jokowi bertemu dalam kapasitas sebagai gubernur Jakarta. Dia kan belum
definitif ditetapkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai capres," ujar Din.
Ia menambahkan, tak ada
pembicaraan soal capres dalam pertemuan itu. Menurut Din, dia dan Jokowi hanya
membicarakan soal peran Muhammadiyah yang ingin ikut membangun DKI Jakarta. "Misalnya
soal rencana merenovasi pusat dakwah Muhammadiyah agar diberikan IMB (izin
mendirikan bangunan). Lalu, soal pendidikan dan kesehatan. Muhammadiyah kan
banyak sekolah di Jakarta, kita juga punya rumah sakit," cerita dia.
Lagi pula, kata Din,
sebagai organisasi Islam, tidak benar jika Muhammadiyah berpihak mendukung
partai atau tokoh politik tertentu. "Kalau secara individual mendukung
tidak apa-apa. Tapi, kalau secara organisasi, tidak boleh. Dan perlu dicatat,
kami juga pernah bertemu dengan tokoh politik lainnya, ada Pak Prabowo,
Aburizal. Siapa pun yang datang kami terima itu sebagai silaturahim baik antara
sesama anak bangsa," tambah Din. (vit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar